Sugeng Rawuh

Welcome to My Blog... :)
Hope can give u more knowledge, hope u can enjoy it... :)

Thanks for your visit..

gracias...

Minggu, 25 Desember 2011

Seputar Seledri


Apium graveolens, L. (Seledri)

Berikut adalah klasifikasi ilmiah dari tumbuhan seledri:
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. graveolens

Apium graveolens L.


Daun seledri tidak asing lagi bagi masyarakat. Tanaman yang memiliki nama latin Apium graveolens, L. itu memiliki bentuk daun dan aroma yang khas seringkali ditemui sebagai pelengkap santapan bubur ayam, sup atau bakso.
Bagi bangsa Romawi Kuno tumbuhan seledri digunakan sebagai karangan bunga. Menurut ahli sejarah botani, daun seledri telah dimanfaatkan sebagai sayuran sejak abad XZII atau tahun 1640, dan diakui sebagai tumbuhan berkhasiat obat secara ilmiah baru pada tahun 1942. Pengembangbiakan tanaman seledri dapat digunakan 2 cara, yaitu melalui bijinya atau pemindahan anak rumpunnya.

seledrii.jpgDaun seledri berpangkal pada batang dekat tanah, berbentuk lekuk tangan, baunya agak sedap. Seledri banyak ditanam di sawah dan di ladang yang tanahnya agak lembab di daerah pegunungan. Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai obat.
Seledri (Apium graveolens, L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan.
images.jpgTanaman seledri memiliki tinggi 25-100 cm. Batang bersegi dan beralur membujur. Memiliki bunga yang banyak dengan ukuran yang kecil. Bunga-bunga tersebut berwarna putih kehijauan. Seledri digolongkan sebagai tumbuhan sayur-mayur.
celery-hist2.jpgSeledri (Apium graveolens, L.) sudah lama dikenal sebagai obat hipertensi. Tanaman yang juga terlihat cantik jika ditanam dalam pot ini lebih dulu dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Daun seledri biasa dipakai untuk memperkaya cita rasa sajian atau kaldu. Sup kacang merah dan bubur ayam kurang lengkap rasanya jika tanpa taburan daun seledri di dalamnya. Di Eropa, batang seledri yang besar sering dibuat sebagai salad dengan saus mayones atau bechamel (saus berbahan dasar susu) sebagai isi roti sandwich.
Masyarakat pedesaan memanfaatkan seledri untuk menyembuhkan sakit panas pada anak-anak dengan cara menumbuk dan membalurkannya ke kepala anak yang terserang demam. Air perasan seledri yang mempunyai sifat mendinginkan dipercaya dapat mendinginkan kepala. Berdasarkan pengalaman beberapa orang, air perasan daun seledri dapat sekaligus menyuburkan dan menghitamkan rambut serta tidak mempunyai efek samping. Jus seledri dari seledri berdaun besar juga dipercaya bisa meningkatkan kecerdasan, mengatasi herpes, dan gondok.
Tanaman yang sudah dikenal sejak sejarah awal Mesir, Yunani dan Romawi ini sebenarnya termasuk jenis sayuran yang diambil batangnya. Meski demikian dalam kesusastraan kuno terdapat dokumen yang menyebutkan seledri atau tanaman sejenisnya telah ditanam guna keperluan pengobatan sejak 850 Sebelum Masehi. Biji tanaman asli lembah sungai Mediterranian ini digunakan oleh tabib Ayurveda kuno untuk mengobati demam, flu, penyakit pencernaan, beberapa tipe arthritis, penyakit limpa dan hati.
Berdasarkan penelitian, tanaman keluarga Apiaceae ini mengandung natrium yang berfungsi sebagai pelarut untuk melepaskan deposit kalsium yang menyangkut di ginjal dan sendi. Ia juga mengandung magnesium yang berfungsi menghilangkan stres. Daun seledri mengandung protein, belerang, kalsium, besi, fosfor, vitamin A, B1 dan C. Berdasarkan hasil penelitian, seledri juga mengandung psoralen, zat kimia yang menghancurkan radikal bebas biang penyebab kanker. Tingginya kadar sodium dalam seledri sangat berguna untuk menjaga ketahanan tubuh.

Nama Lain :
§  Celery (Inggris),
§  Celeri (Perancis),
§  Seleri (Italia),
§  Selinon (Italia),
§  Parsley (Jerman),
§  Seledri (Indonesia); Sledri (Jawa),
§  Saledri (Sunda);


Tumbuh :
Seledri (Apium graveolens) dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Tumbuhan seledri dikatageorikan sebagai sayuran, perkebunan seledri di Indonesia terdapat di Brastagi, Sumatera Utara dan di Jawa Barat tersebar di Pacet, Pangalengan dan Cipanas yang berhawa sejuk.

Klasifikasi dan Pemerian
Seledri telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu di Eropa sebagai unsur pengobatan dan penyedap masakan. Plinius Tua telah menuliskannya sejak awal penanggalan modern. Linnaeus mendeskripsikannya pertama kali dalam edisi pertama Species Plantarum. Ia memasukkan seledri dalam suku Umbelliferae, yang sekarang dinamakan Apiaceae (suku adas-adasan).
Seledri adalah terna kecil, yang hanya memiliki tinggi 25-100 cm. Daun tersusun majemuk dengan tangkai panjang. Tangkai ini pada kultivar tertentu dapat sangat besar dan dijual sebagai sayuran terpisah dari daunnya. Batangnya biasanya sangat pendek. Pada kelompok budidaya tertentu membesar membentuk umbi, yang juga dapat dimakan. Bunganya tersusun majemuk berkarang, khas Apiaceae. Buahnya kecil-kecil berwarna coklat gelap.

Macam
Ada tiga kelompok seledri yang dibudidayakan, yaitu:
1.      Seledri daun atau seledri iris (A. graveolens Kelompok secalinum) yang biasa diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.
2.      Seledri tangkai (A. graveolens Kelompok dulce) yang tangkai daunnya membesar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad.
3.      Seledri umbi (A. graveolens Kelompok rapaceum), yang membentuk umbi di permukaan tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur, atau schnitzel. Umbi ini kaya provitamin A dan K.

Kandungan :
Seledri mempunyai banyak kandungan gizi antara lain, (per 100 gr):
§  kalori sebanyak 20 kalori,
§  protein 1 gram
§  lemak 0,1 gram
§  hidrat arang 4,6 gram
§  kalsium 50 mg
§  fosfor 40 mg
§  besi 1 mg
§  Vitamin A 130 SI
§  Vitamin B1 0,03 mg
§  Vitamin C 11 mg Dan 63% bagian dapat dimakan.

Kandungan kimia lainnya yang terdapat dalam seledri yaitu antara lain :
·         Asparagin Manit
·         Zat pati
·         Lendir
·         Pentosan
·         Glutamina
·         Tirosin
·         Flavon glukosida
·         Vitamin
·         Kolin
·         Linase
·         Zat pahit
·         Minyak atsiri

Kegunaan
Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam.
Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan obat telah disebut-sebut oleh Dioskurides serta Theoprastus dari masa Yunani Klasik dan Romawi sebagai "penyejuk perut". Veleslavin (1596) memperingatkan agar tidak mengonsumsi seledri terlalu banyak karena dapat mengurangi air susu. Seledri disebut-sebut sebagai sayuran anti-hipertensi. Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya memliki khasiat yang mirip dengan daun tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual). Daun seledri juga banyak mengandung apiin, di samping substansi diuretik yang bermanfaat untuk menambah jumlah air kencing.
Namun demikian, seledri berpotensi menimbulkan alergi pada sejumlah orang yang peka. Penderita radang ginjal tidak dianjurkan mengonsumsinya.
Aromanya yang khas berasal dari sejumlah komponen mudah menguap dari minyak atsiri yang dikandung, paling tinggi pada buahnya yang dikeringkan. Kandungan utamanya adalah butilftalida dan butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah flavonoid seperti graveobiosid A (1-2%)dan B (0,1 - 0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen lainnya apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama dalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai daun mengandung steroid seperti stigmasterol dan sitosterol.

Cara Pengobatan :
1.      Hipertensi
Bahan : daun seledri secukupnya.
Cara membuat: diperas dengan air masak secukupnya kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 2 sendok makan, dan dilakukan secara teratur.
Catatan : penggunaan berlebihan berbahaya!
2.      Untuk obat mata.
Bahan: 2 tangkai daun seledri, 2 tangkai daun bayam, 1 tangkai daun kemangi.
Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring.
Cara menggunakan: di minum biasa.
3.      Reumatik
Bahan: 1 tangkai daun seledri
Cara menggunakan
: dimakan dan dilalap mentah setiap kali makan dapat mengurangi gejala rematik.
4.     Perawatan kecantikan
Seledri juga dapat digunakan untuk perawatan kecantikan, seperti menggurangi minyak di wajah, menyuburkan rambut bahkan mengonsumsi seledri dapat membersihkan noda pada email gigi. Untuk wajah berminyak gunakan tiga batang seledri. Dicuci kemudian diiris kecil-kecil, seduh dan tutupi. Biarkan dingin, lalu simpan di lemari es. Menjelang tidur malam, oleskan sari seledri ke wajah yang sudah bersih. Setelah kering baru bilas muka hingga bersih. Lakukanlah dengan teratur.
5.     Perawatan Rambut
Bagi anda yang meninginkan rambut subur, gunakan air perasan dari lima tangkai seledri yang diberi tiga sendok makan air sebagai olesan kepala. Untuk hasil terbaik gunakan setiap hari. Menggunakan bahan alami seledri sebagai obat atau perawatan tubuh mudah didapat, serta minim efek samping.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar